Sabtu, 17 Desember 2016

SOSIALISASI PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL BOCIMI



Baiklah pada tugas kali ini , saya ditugaskan untuk membuat sebuah tulisan berdasarkan hasil pengamatan dilapangan mengenai pembangunan sebuah infrastruktur. Bersama kedua teman saya, kami memutuskan untuk mengambil  sebuah proyek yang terletak di daerah Ciawi, Bogor. Pengamatan dan wawancara kita lakukan pada hari Rabu, 14 Desember 2016. Proyek yang kita ambil untuk bahan pengamatan adalah pembangunan ruas jalan tol Bocimi. Jalan tol Bocimi merupakan nama ruas jalan tol yang akan menghubungkan Kabupaten Bogor, kota bogor, kabupaten Sukabumi dan kota Sukabumi. Proyek jalan tol ini diperkirakan akan memiliki panjang sebesar 53,6 km yang bemula pada daerah Bogor hingga Sukabumi.

Ketika sampai di tempat pembangunan kami bertemu dengan bapak Herman yang bertanggung jawab sebagai plant atau perencana pembangunan. Dari bapak Herman kami mendapat beberapa informasi mengenai pembangunan jalan tol tersebut.
Pembangunan jalan tol ini sudah dimulai sejak tahun 2015 dan dibagi melalui beberapa tahap. Ada 4 seksi/tahap dimana setiap seksi terbagi ke dalam beberapa paket. Pada seksi 1 terdapat 3 paket yang dipegang oleh perusahaan yang berbeda yaitu:
Ø  Paket pertama di pegang oleh perusahaan Waskita
Ø  Paket kedua dipegang oleh perusahaan Posko dan
Ø  Paket ketiga dipegang oleh perusahaan Waskita dan perusahaan Posko
Di seksi ini, pembangunan jalan tol sudah mencapai 18,7%  dan akan memiliki ruas jalan sepanjang 15,35 km yang akan berakhir di daerah cigobong(seksi 1). Seksi ini, akan dirampungkan/diselesaikan pada tahun 2017.

Sumber pendanaan jalan tol ini didapatkan dari pemerintah melalui BUMN (Badan Usaha Milik Negara) dan APBN ( Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara). Biaya operasional untuk pengelolaan infrastuktur jalan tol ini cukup besar yang berkisar antara 1 miliar sampai 10 miliar (pada seksi 1). Pada wawancara kemarin, kami mendapatkan kesempatan untuk bertanya perihal proses penyediaan lahan untuk pembangunan jalan tol tersebut. Prroses peenyediaan lahan membutuhkan waktu yang cukup lama dan memiliki proses yang cukup banyak. Dimulai dari perencanaan , pembuatan dan penyerahan surat izin penyediaan lahan yang melewati beberapa proses. Penyerahan dan persutujuan surat izin diberikan kkepada beberapa tempat seperti: kepala desa, kelurahan hingga kota dan provinsi daerah tersebut yang menjadi penyediaan lahan. Setelah penyerahan dan persetujuan surat izin, diadakan sosialisasi kepada masyarakat sekitar pemabangunan terhadap dampak lingkungan infrastruktur ruas jalan tol.

Tidak hanya informasi terkait pembangunan, kami juga mendapat banyak ilmu setelah melakukan pengamatan terhadap pembangunan tersebut. Dikesempatan kemarin kami diajak oleh bapak Herman ke beberapa titik pembangunan, salah satunya adalah tempat Batching Plant.
Batching Plant adalah sebuah alat besar yang berfungsi untuk memproduksi beton ready mix (beton siap pakai) dalam produksi yang besar. Alat ini  digunakan agar produksi beton tetap dalam kualitas yang baik, sesuai standar nilai standar slump test (pengetesan kekuatan beton) dan strengthnya(kekuatan) stabil sesuai dengan yang diharapkan. Batching Plant memiliki dua type dimana type pertama bernama type dry batching plant yaitu batching plant yang fungsinya hanya untuk menimbang saja, sedangkan pengadukan material beton dilakukan pada concrete mixer truck(truk pengaduk beton). Sedangkaan type kedua disebut type wet batching plant yang berfungsi untukk menimbang dan mengaduk material agregat kasar, agregat halus, semen, air dan admixture. Nah, type wet batching plant inilah yang digunakan untuk pembuatan beton dalam  pembangunan infrastruktur jalan tol Bocimi. Bapak Herman juga menjelaskan bahwa type wet ini, adalah tipe yang paling mutakhir/bagus  dalam pembuatan beton. Bapak herman juga menjelaskan bahwa kualitas pembangunan sebuah ruas jalan dilihat dari komponen penting yaitu beton/aspal. Terdapat perbedaan terhadap dua komponen ini, jika suatu ruas jalan dibangun menggunakan beton, anggaran biaya lebih mahal dibandingkan dengan menggunakan aspal. Tetapi, jika melihat kualitasnya betonlah yang memiliki kualitas yang lebih baik dan tahan lama dibandingkan aspal.

Inilah penuturan hasil pengamatan dan wawancara kami pada proyek pembangunan jalan tol. Dari pengamatan dan wawancara kemarin, saya menyadari bahwa ilmu tidak hanya kita temukan dibuku atau sekolah, melainkan kita bisa mendapatkannya  dimana saja asalkan kita mencarinya dengan niat yang baik. Kami sangat berterima kasih kepada bapak Herman dan para kontraktor yang berkecimpung dalam proyek tersebut karena telah memberikan waktu dan ilmunya kepada kami. Semoga pembangunan jalan tol bocomi berjalan lancar dan dapat bermanfaat bagi kita  semua. Amiin.

 
















Minggu, 30 Oktober 2016

RENCANA PEMBANGUNAN DESA



Di tulisan kali ini saya akan menuliskan sebuah gagasan atau ide tentang suatu pembangunan di sebuah desa. Salah satu desa yang menjadi bahan gagasan saya adalah desa Joho kecamatan Bawang kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah. Alasan saya mengambil desa ini sebagai gagasan pembangunan karena desa ini telah menjadi tanah kelahiran keluarga saya. Desa joho adalah sebuah desa yang memiliki keindahan alam yang sangat alami dan selalu dijaga oleh penduduk setempat. Gaya hidup para penduduk desa yang sederhana selalu mengingatkan saya tentang kampung halaman dan sebagai seorang mahasiswi jurusan teknik sipil, saya mempunyai kewajiban untuk membuat desa ini maju.

Desa ini telah memiliki fasilitas yang cukup memadai seperti puskesmas, masjid, akses jalan dan aliran listrik tetapi masih banyak infrastruktur pembangunan yang masih dibutuhkan penduduk setempat dan salah satu misi saya adalah memperbaiki akses penyeberangan. Desa ini memiliki sebuah jembatan yang menghubungkan akses jalan ke desa lain. Jembatan ini masih terbilang rawan untuk diseberangi, karna beban yang harus menahan jembatan belumlah memadai dan arus sungai yang cukup deras membuat para penyebrang harus sangat hati-hati melintasi jembatan ini. Rencana saya adalah merekrontuksi ulang jembatan tersebut sehingga para pengguna dapat menggunakannya dengan aman dan nyaman. Jenis jembatan yang saya rencanakan adalah jembatan gantung. Jenis ini dapat dibangun di daerah yang cukup kecil, mengingat letak jembatan di desa joho tidaklah luas. Jenis jembatan ini dapat menahan beban kendaraan roda dua. Struktur jembatan ini dapat dibangun tanpa perancah tanah dan merupakan pilihan yang ekonomis untuk jembatan dengan panjang bentamg lebih dari 500 meter.

Ada 2 tahap pembuatan jembatan ini. Yang pertama adalah tahap perencanaan dan tahap pembangunan.
Tahap perencanaan terdiri dari gambar perencanaan, perhitungan volume pekerjaan, perhitungan hari orang kerja (HOK) dan perhitungan rencana anggaran biaya. Tahap kedua adalah tahap pembangunan.
Tahap pembangunan jembatan ini memiliki 4 tahap yaitu:
1.      Pembersihan lokasi
2.      Persiapan material
3.      Pekerjaan konstrusi pembangunan
4.      Pemulihan dan pembersihan lokasi

       I.            Pembersihan Lokasi
Pembersihan dilakukan menggunakan cangkul, sabit dan perkakas lainnya pada lokasi yang akan dibangun jembatan agar bersih dari pohon-pohon dan rumput-rumput liar. Lokasi pembangunan harus diamankan agar tidak terganggu oleh penduduk dan binatang. Proses ini sangat membutuhkan peran para penduduk, maka sebelum proses ini berlangsung harus ada koordinasi antara pembangun dan warga sekitar.
    II.            Persiapan Material
Material yang harus dipesiapkan sebelum proses pembangunan adalah sebagai berikut:
v  Tiang Utama (Pylon) tiang ini dapat dibuat di bengkel besi. Pelaksanaan pembangunannya hanya tinggal merakit pada lantai pondasi.
v  Batu belah, pasir dan semen untuk pondasi
v  Kayu balok, papan dan paku untuk lantai jembatan
v  Klem, kabel sling, besi penggantung, warfel, dll
 III.            Pekerjaan Konstruksi pembangunan
1) Penentuan as jembatan menggunakan patok kayu

2)      Gali pondasi untuk posisi pylon.

3)    Pasang tiang pylon yang sudah dibuat di luar lokasi, kemudian baut pada hubungan antaratiang pylon dan pondasi dikencangkan. Pengaku dari besi siku dipasang melintang pada ujung atas pylon dengan baut.

4) Pasang besi penggantung dan gelagar melintang dimulai dari bagian (segmen I) yang palingdekat dengan Pylon.

5)      Pemasangan bangian II dan seterusnya, sama dengan pemasangan bagian I. Untukkelancaran kerja, antara 2 gelagar melintang dipasang lantai sementara. (dari bambu/papan/balokkayu).

6)      Pasang kabel seling (pengaku) di bawah gelagar. Pasang kabel seling (pengaku) di bawah gelagar. Pasang gelagar memanjang yang menumpu pada gelagar melintang. Penyambungan gelagar-gelagar memanjang tidak boleh dalam satu garis (harus seling-seling).

7)      Pasang lantai jembatan.

 IV.            Proses pemulihan dan pembersihan

Proses dan perencanaan inilah yang menjadi dasar dari misi saya dalam pembuatan jembatan.

        Misi saya selanjutnya dalam memajukan fasilitas desa adalah pembangunan gedung serbaguna atau gedung aula yang dapat digunakan sebagai tempat berkumpul para penduduk desa. Desa Joho belum meiliki fasilitas tersebut, Penduduk desa biasa menggunakan lapangan kosong atau lahan sawah (setelah panen) sebagai tempat perkumpulan suatu acara atau rapat desa. Tempat tersebut sangat tidak kondusif dalam menyelenggarakan suatu acara, karena banyak kendala yang dapat terjadi seperti halnya cuaca panas yang akan membuat keadaan warga tidak nyaman atau pada saat musin hujan yang akan membuat lapangan menjadi becek atau tergenang. Keadaan-keadaan tersebutlah yang memotivasi saya untuk membangun sebuah aula atau gedung pertemuan di desa joho.

  Dengan adanya gedung aula para penduduk akan merasa nyaman selama perkumpulan dan acara bisa berlangsung dengan lancar. Proses pembuatan gedung ini juga memiliki tahap  yang sama seperti jembatan. Yaitu tahap perencanaan dan tahap pembangunan.

Tahap Perencanaan

Di tahap ini saya akan berdikusi dengan kepala desa atau warga desa mengenai lahan pembangunan, anggaran biaya pembangunan dll. Di tahap ini saya juga akan berkoordinasi dengan warga sekitar dalam membangun bersama gedung pertemuan.

Tahap Pembangunan

 Pekerjaan Pembersihan
Pengerjaan dimulai dari pembersihan lapangan dan pemerataan permuakaan tanah seperti yang telah direncanakan. Bahkan kalau perlu dilakukan pengerukan dan pengurugan tanah, setelah itu tanah dipadatkan.

Pekerjaan Pondasi

Setelah tanah bersih dan rata, dilanjutkan kemudian dengan pemancangan tiang pondasi, yang biasa disebut dengan Tiang Pancang. Sebelum pemancangan ini, perlu ditentukan dahulu titik-titik pondasi tersebut. Setelah titik-titik pondasi ditentukan, barulah proses pemancangan dapat dilakukan. Proses pemancangan ini harus sangat diperhatikan, karena saat proses pemancangan, dapat terjadi berbagai kesalahan. Operator mesin pancang diharapkan terus mengontrol posisi tiang pancang. Dalamnya pondasi tiang pancang yang tertanam di dalam tanah tergantung dari jenis dan kondisi tanah tersebut, karena pondasi tiang pancang harus berdiri di atas tanah yang keras. Jika proyek berada di daerah tanah rawa, pondasi tiang pancang tertanam lebih dalam. Sebagai contoh jika proyek berada di daerah Jakarta Utara, yang merupakan tanah rawa, pondasi tiang pancang akan tertanam sangat dalam. Lain halnya jika berada di sekitar Jakarta Selatan, yang mempunyai tanah lebih keras, pondasi tiang pancang tertanam tidak terlalu dalam.

Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan Pile Cap dan Sloof. Pile Cap ini berfungsi untuk membagi rata beban dari kolom kepada beberapa pondasi dibawahnya. Dan tiap Pile Cap ini juga dihubungkan satu sama lain oleh Sloof, sehingga semua tiang pancang mempunyai satu ikatan struktur.

Pekerjaan Struktur Atas

Setelah pekerjaan struktur bawah, yaitu pemancangan selesai, dilanjutkan kembali dengan pengerjaan bagian struktur atas. Struktur atas terdiri dari kolom, balok dan pelat. Pengerjaan struktur atas dimulai dari pengerjaan kolom. Tapi terlebih dahulu, titik-titik kolom harus ditentukan posisinya dan dengan bantuan alat, sehingga titik-titik kolom tersebut sejajar satu sama lain.

Dalam proses pengerjaan kolom, hal yang pertama dilakukan adalah pengerjaan tulangan-tulangan kolom seperti yang telah didisain. Sebelum pengecoran kolom, terlebih dahulu dibuat bekisting yang dibentuk seperti kolom sehingga beton dapat dicor di dalamnya. Bekisting harus dibuat kokoh dan kuat, sehingga hasil cor-an diperoleh dengan baik dan bentuk kolom sesuai perencanaan. Ketika proses pengecoran harus dilakukan teliti, dan cor-an beton yang masuk itupun harus dirojok, sehingga cor beton dapat masuk semuanya sampai kebawah dan penuh mengisi bekisting.
Pengerjaan berikutnya adalah bagian balok dan pelat. Balok dan pelat memang dikerjakan bersamaan, Sama seperti pengerjaan kolom, pertama kali juga dilakukan pengerjaan bekisting. Agar waktu yang dibutuhkan seminimal mungkin, pengerjaan bekisting dan penganyaman tulangan dapat dilakukan secara bersamaan. Setelah pembuatan bekisting dan penulangan selesai, baru dilanjutkan dengan pengecoran beton. Hal yang terpenting adalah semua beton yang di-cor itu harus berada dalam satu ikatan, yang berarti proses pengecoran pelat dan balok harus serempak selesainya dan beton pun akan kering bersamaan, sehingga kekuatannya pun dalam satu ikatan. Begitu juga pengerjaan lantai berikutnya, prosesnya pun sama dengan sebelumnya. Dan selama proses pengecorannya pun juga harus dirojok, sehingga cor beton penuh mengisi bekisting.

Pekerjaan Finishing 

Jika struktur telah berdiri kokoh, baru dapat dilanjutkan dengan pengerjaan finishing, yaitu pengerjaan dinding, elektrikal dan sanitasi, pemasangan keramik, pengecatan dan sebagainya. Namun, pengerjaan finishing inilah yang membutuhkan waktu paling lama, karena pengerjaannya harus hati-hati sehingga didapat bentuk yang rapi dan sesuai perencanaan.


Rencana-rencana tersebut akan terus berkembang dan akan menjadi pondasi motivasi saya dalam mendalami ilmu teknik sipil. semua yang telah direncanakan semoga bisa terwujud dan bisa bermanfaat bagi semua, hanya usaha keras dan kehendak Tuhanlah semua bisa terwujud. Amin.;)









Jumat, 30 September 2016

PERANANAN PENTING KEBUDAYAAN HINDU, BUDDHA, ISLAM DAN MODERN PADA BANGSA INDONESIA


Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, yang dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, yaitu sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Pada kesempatan kali ini saya akan sedikt menjelaskan tentang kebudayaan Hindu, Buddha, Islam dan modern [barat] yang mulai melekat dengan masyarakat Indonesia.

v KEBUDAYAAAN HINDU

  Agama Hindu (Hinduisme) merupakan agama dominan di Asia Selatan khususnya di negara India dan Nepal yang memiliki beraneka macam tradisi.
Agama Hindu disebut juga sebagai "agama tertua" di dunia yang masih bertahan hingga saat ini. Negara India adalah salah satu negara yang memiliki penganut agama hindu terbanyak. Masuknya kebudayaan India ke Indonesia telah membawa pengaruh terhadap perkembangan kebudayaan di Indonesia. Bangsa Indonesia yang sebelumnya memiliki kebudayaan asli banyak mengadopsi dan mengembangkan budaya India dalam kehidupan sehari-hari. Namun, masyarakat tidak begitu saja menerima budaya-budaya baru tersebut. Kebudayaan yang datang dari India mengalami proses penyesuaian dengan kebudayaan yang ada di Indonesia.
Setelah hindu berkembang di Indonesia kebudayaan masyarakat Indonesia makin berkembang karena berinteraksi dan berakulturasi dengan tradisi hindu.
Kebudayaan hindu membawa perubahan baru bagi struktur masyarakat di Indonesia seperti :

1. Golongan Raja
  Raja dianggap sebagai keturunan dewa di bumi, oleh karena itu setiap perkataan dan perintahnya selalu didengar oleh rakyatnya. Sebagai penguasa, raja berhak mendapatkan hak-hak istimewa seperti upeti , pajak, menjadi penguasa perdagangan, dan sebagainya. Munculnya golongan raja di masyarakat masa hindu merupakan fenomena baru bagi masyarakat di Indonesia karena sebelumnya tidak pernah ada.

2. Golongan Bangsawan
  Mereka terdiri atas kerabat kerajaan atau keturunan darah biru, termasuk didalamnya para adipati/penguasa daerah. Di dalam masyarakat,  golongan bangsawan termasuk kelompok istimewa karna mereka juga berhak atas fasilitas dan kemudahan dibandingkan masyarakat biasa.

3.  Golongan Masyarakat
  Umumnya mereka adalah masyarakat biasa yang tidak memiliki hak-hak istimewa Golongan masyarakat ini merupakan kelompok bawah yang banyak beban dan tanggung jawabnya. Sementara hak-hak mereka kadang-kadang tidak diperhatikan.

4.  Sistem Kasta
  Suatu hal istimewa dalam masyarakat hindu adalah munculnya sistem kasta dalam masyarakat. Masyarakat hindu terbagi menjadi empat tingkatan berdasarkan satus social mereka dalam masyarkat yaitu kasta Bramana, Ksatria, Waisya, dan Sudra.

5.  Pendidikan
  Perkembangan kebudayaan hindu di Indonesia memiliki peranan yang sangat besar terhadap pendidikan di Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan dengan hal-hal berikut :
·         Masuknya Huruf Palawa Dan Bahasa Sansekerta
yang kemudian dijadikan sebagai penulisan dalam prasasti di Indonesia.
Prasasti-prasasti yang berhasil ditemukan akhirnya berhasil dipelajari dan dibaca serta diketahui isinya. Hal ini secara tidak langsung telah memberikan nilai pendidikan kepada masyarakat Indonesia.

·         Munculnya Golongan Brahmana Dalam Masyarakat
Brahmana adalah golongan penyiar agama agama, para brahmana memiliki andil yang cukup besar dalam proses pendidikan di Indonesia.
Munculnya para pujangga, yang banyak jasanya dalam pengembangan kesusastraan adalah bagian dari pendudukan.

·         Kesenian
Masuknya hindu  memiliki peran yang sangat besar bagi perkembangan kesenian di Indonesia, baik itu seni pahat, seni bangunan maupun senin sastra. Perkembangan seni bangunan ditandai dengan berdirinya bangunan candi, seperti candi prambanan dan Borobudur. Dua bangunan megah ini merupakan bukti nyata kemajuan di bidang seni bangunan.

·         Teknologi
bukti-bukti kemajuan bidang teknologi masyarakat masa hindu adalah kemahiran membuat wayang dan system irigasi. Peninggalan-peninggalan tersebut menunjukan bahwa masyarakat masa hindu telah memiliki kemampuan di bidang teknologi.


v KEBUDAYAAN BUDHHA

  Agama Buddha atau Buddhisme adalah sebuah agama nonteistik "Buddhism". (2009). In Encyclopædia Britannica. yang berasal dari anak benua India yang meliputi beragam tradisi, kepercayaan, dan praktik spiritual yang sebagian besar berdasarkan pada ajaran yang dikaitkan dengan Siddhartha Gautama, yang secara umum dikenal sebagai Sang Buddha (berarti "yang telah sadar"). Menurut tradisi Buddhis, Sang Buddha hidup dan mengajar di bagian timur anak benua India dalam beberapa waktu antara abad ke-6 sampai ke-4 SEU (Sebelum Era Umum) . Agama Buddha berkembang cukup baik di daerah Asia dan telah menjadi agama mayoritas di beberapa negara, seperti Taiwan, Thailand, Myanmar dan lainnya. Agama Buddha kemudian juga masuk ke  Indonesia.

  Agama Buddha di Indonesia memiliki sejarah panjang. Buddhisme yang menyebar di nusantara pada awalnya adalah sebuah keyakinan intelektual, dan hanya sedikit berkaitan dengan supranatural. Namun dalam prosesnya, kebutuhan  politik, dan keinginan emosional pribadi untuk terlindung dari bahaya-bahaya di dunia oleh sosok dewa yang kuat, telah menyebabkan modifikasi dalam agama Buddha. Dalam banyak hal, Buddhisme sangat individualistis, yaitu semua individu, baik pria maupun wanita bertanggung jawab untuk spiritualitas mereka sendiri. Siapapun bisa bermeditasi sendirian; candi tidak diperlukan, dan tidak ada pendeta yang diperlukan untuk bertindak sebagai perantara. Masyarakat menyediakan pagoda dan kuil-kuil hanya untuk menginspirasi kerangka pikiran yang tepat untuk membantu umat dalam pengabdian dan kesadaran diri mereka fitur utama dari agama Buddha di Indonesia adalah pengakuan dari "Empat Kebenaran Mulia" dan "Jalan Utama Berunsur Delapan".
Proses berkembangnya agama Budha juga dimulai dengan lahirnya kerajaan-kerajaan yang bercorak Budha. Salah satu kerajaan Budha terbesar di Indonesia adalah kerajaanSriwijaya yang merupakan masa keemasan agama Budha. Bahkan kerajaan Sriwijaya menjadi salah satu pusat pengembangan agama Buddha di Asia Tenggara. Kebudayaan dan tradisi agama Buddha mempengaruhi banyak aspek kehidupan di Indonesia diantaranya pada bidang kepercayaan atau agama, bahasa, organisasi sosial kemasyarakatan, bidang sosial, sistem pengetahuan, teknologi dan kesenian.

v KEBUDAYAAN ISLAM

 Islam di Indonesia merupakan mayoritas terbesar ummat Muslim di dunia. Hampir seluruh masyarakat di Indonesia menganut agama islam. Islam dibawa ke Nusantara oleh pedagang dari Gujarat, India selama abad ke-11, meskipun Muslim telah mendatangi Nusantara sebelumnya ada akhir abad ke-16, Islam telah melampaui jumlah penganut Hindu dan Buddhisme. Bukti sejarah penyebaran Islam di Nusantara terkeping-keping dan umumnya tidak informatif sehingga pemahaman tentang kedatangan Islam ke Indonesia terbatas. Banyak perdebatan di antara peneliti tentang apa kesimpulan yang bisa ditarik tentang konversi masyarakat Indonesia. Pengaruh Islam dalam kebudayaan Indonesia telah berlangsung sejak beberapa abad yang lampau. Proses akulturasi antara nilai-nilai keislaman menghasilkan karakter yang unik pada kebudayaan masyarakat muslim di Indonesia. Keragaman suku membuat peninggalan budaya Islam di setiap daerah di Indonesia masing-masing memiliki warna tersendiri. Agama dan budaya Islam yang masuk ke Indonesia mempengaruhi kebudayan asli Indonesia sehingga menimbulkan akulturasi kebudayan sehingga lahirlah corak baru kebudayan Indonesia. Akulturasi tersebut dapat dilihat dari berbagai bidang berikut ini :

              SENI ARSITEKTUR
 Salah satu kebudayaan islam yang melekat dengan sseni bangunan adalah rumah adat betawi. Pada salah satu forum tanya jawab di situs Era Muslim, disebutkan bahwa Rumah Betawi yang memiliki teras lebar, dan ada bale-bale untuk tempat berkumpul, adalah salah satu ciri arsitektur peradaban Islam di Indonesia.


 Seni arsitektur yang menjadi budaya Indonesia selanjutnya adalah Masjid yang  merupakan  tempat ibadah Muslim yang dapat dijumpai diberbagai tempat di Indonesia. Menurut   data Lembaga Ta'mir Masjid Indonesia, saat ini terdapat 125 ribu masjid yang dikelola oleh lembaga tersebut, sedangkan jumlah secara keseluruhan berdasarkan data Departemen Agama tahun 2004, jumlah masjid di Indonesia sebanyak 643.834 buah, jumlah ini meningkat dari data tahun 1977 yang sebanyak 392.044 buah. Diperkirakan, jumlah masjid dan mushala di Indonesia saat ini antara 600-800 ribu buah

    PENIDIDKAN
Pesantren merupakan salah satu dari sekian banyaknya sistem pendidikan Islam yang ada di Indonesia dengan ciri yang khas dan unik, pesantren juga dianggap sebagai sistem pendididikan paling tua di Indonesia. Selain itu, dalam pendidikan Islam di Indonesia juga dikenal adanya Madrasah Ibtidaiyah (dasar), Madrasah Tsanawiyah (lanjutan), dan Madrasah Aliyah (menengah). Untuk tingkat universitas Islam di Indonesia juga kian maju seiring dengan perkembangan zaman, hal ini dapat dilihat dari terus beragamnya universitas Islam.

    POLITIK
Seiring dengan reformasi 1998, di Indonesia jumlah partai politik Islam kian bertambah. Bila sebelumnya hanya ada satu partai politik Islam, yakni Partai Persatuan Pembangunan akibat adanya kebijakan pemerintah yang membatasi jumlah partai politik, pada pemilu 2004 terdapat enam partai politik yang berasaskan Islam, yaitu Partai Persatuan Pembangunan, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Bintang Reformasi, Partai Amanat Nasional, Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Bulan Bintang. Dengan mayoritas berpenduduk Muslim, politik di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh dan peranan ummat Islam. Walau demikian, Indonesia bukanlah negara yang berasaskan Islam, namun ada beberapa daerah yang diberikan keistimewaan untuk menerapkan syariat Islam, seperti Aceh.

              Budaya lokal yang berlandaskan ajaran Islam
Tidak sedikit budaya dan tradisi bangsa Indonesia yang mengandung ajaran agama islam. Diantaranya adalah :

                 A.  Penanggalan Hijriyah
Masuknya agama Islam ke Indonesia, secara tidak langsung membawa pengaruh pada sistem penanggalan. Agama Islam menggunakan perputaran bulan, sedangkan kalender sebelumnya menggunakan perputaran matahari. Perpaduan antara penanggalan Islam dengan penanggalan jawa adalah sebagai berikut :

No
Nama bulan dalam Islam
Nama bulan dalam Jawa
1
Muharram
Sura
2
Safar
Sapar
3
Rabiul awwal
Mulud
4
Rabiul akhir
Ba’da mulud
5
Jumadil awal
Jumadil awal
6
Jumadil akhir
Jumadil akhir
7
Rajab
Rajab
8
Sya’ban
Ruwah
9
Ramadhan
Pasa
10
Syawal
Syawal
11
Zulqaidah
Kapit
12
Zulhijjah
Besar





           
                                     B. Mauludan
Setiap bulan Rabi’ulawwal tahun Hijriyah, sebagian besar umat Islam Indonesia menyelenggarakan acara mauludun. Maksud dari acara tersebut adalah untuk mengenang hari kelahiran Rasulullah SAW. Dalam acara tersebut diadakan pembacaan sejarah hidup Nabi Muhammad SAW. Di Aceh tradisi mauludun adalah sebagai pengganti upeti atau pajak bagi kerajaan Turki, karena Kerajaan Aceh memiliki hubungan diplomasi yang baik dengan Turki.

              C.  Grebek
Tradisi untuk mengiringi para raja atau pembesar kerajaan. Grebek pertama kali diselenggarakan oleh keraton Yogyakarta oleh Sultan Hamengkubuwana ke-1. Grebek dilaksanakan saat Sultan memiliki hajat dalem berupa menikahkan putra mahkotanya. Selain kota Yogyakarta yang menyelenggarakan pesta grebek adalah kota Solo, Cirebon dan Demak.

                D.  Sekaten
Sekaten adalah tradisi membunyikan musik gamelan milik keraton. Pertama kali terjadi  di pulau Jawa. Tradisi ini sebagai sarana penyebaran agama Islam yang pada mulanya dilakukan oleh Sunan Bonang. Dahulu setiap kali Sunan Bonang membunyikan gamelan diselingi dengan lagu-lagu yang berisi tentang agama Islam serta setiap pergantian pukulan gamelan diselingi dengan membaca syahadatain. Yang pada akhirnya tradisi ini disebut dengan sekaten. Maksud dari sekaten adalah syahadatain. Acara ini  juga biasanya diadakan  bersamaan dengan acara grebek maulud.

               E. Selikuran
Seliuran merupakan tradisi yang diselenggarakan setiap malam tanggal 21 Ramadhan. Tradisi tersebut masih berjalan dengan baik di Keraton Surakarta dan Yogyakarta. Selikuran berasal dari kata selikur atau dua puluh satu. Perayaan tersebut dalam rangka menyambut datangnya malam lailatul qadar, yang menurut  ajaran Islam lailatulqadar hadir pada 1/3 terakhir bulan ramadhan.

     F.  Megengan atau Dandangan
Adalah sebuah upacara untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. Kegiatan utamanya adalah menabuh bedug yang ada di masjid sebagai tanda bahwa besok hari sudah memasuki bulan Ramadhan dan semua wajib melaksanakan puasa. Upacara tersebut masih terpelihara di daerah Kudus dan Semarang.

v KEBUDAYAAN BARAT (MODERN)
Macam-macam kebudayaan yang dimiliki oleh budaya barat cenderung memiliki sisi kebalikan dari nilai-nilai budaya timur. Budaya barat lebih mementingkan pemikiran objektif dibandingkan perasaan sehingga hasil pola fikir mereka menghasilkan sains dan teknologi. Nilai budaya barat lebih dipusatkan pada pikiran. Teknologi yang berkembang pada era globalisasi ini mempengaruhi karakter sosial dan budaya masyarakat. Menurut Soerjono Soekanto masuknya budaya asing ke Indonesia mempunyai pengaruh yang sangat peka dan memiliki dampak positif dan negatif

                            Dampak Positif Kebudayaan Barat :

Perubahan Tata Nilai dan Sikap
Adanya modernisasi dalam zaman sekarang ini bisa dilihat dari cara berpikir masyarakat yang irasional menjadi rasional.

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pula yang membentuk masa modernisasi yang terus kian berkembang dan maju di waktu sekarang ini.

Tingkat Kehidupan yang lebih Baik
Dibukanya industri atau industrialisasi berdasarkan teknologi yang sudah maju menjadikan nilai dalam memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih, dan juga merupakan salah satu usaha mengurangi pengangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat, hal ini juga dipengaruhi tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi yang membantu perkembangan modernisasi.

                Dampak Negatif Kebudayaan Barat :

Pola Hidup Konsumtif
Perkembangan teknologi industri yang sudah modern dan semakin pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk menkonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada, sesuai dengan kebutuhan masing – masing.

Sikap Individualistik
Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitas. Padahal manusia diciptakan sebagai makhluk sosial.


Gaya Hidup Kebarat-baratan
Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain.

Kesenjangan Sosial
Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lainnya. Dengan kata lain individu yang dapat terus mengikuti perkembangan zaman memiliki kesenjangan tersendiri terhadap individu yang tidak dapat mengikuti suatu proses modernisasi tersebut. Hal ini dapat menimbulkan kesenjangan sosial antara individu satu dengan lainnya, yang bisa disangkutkan sebagai sikap individualistik.

Kriminalitas
Kriminalitas sering terjadi di kota-kota besar karena menipisnya rasa kekeluargaan, sikap yang individualisme, adanya tingkat persaingan yang tinggi dan pola hidup yang konsumtif.