Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, yang dimiliki
bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, yaitu sistem agama dan politik,
adat istiadat, bahasa,
perkakas, pakaian, bangunan, dan
karya seni. Pada kesempatan kali ini saya akan sedikt menjelaskan
tentang kebudayaan Hindu, Buddha, Islam dan modern [barat] yang mulai melekat
dengan masyarakat Indonesia.
v KEBUDAYAAAN HINDU
Agama
Hindu (Hinduisme) merupakan agama dominan di Asia Selatan khususnya di negara India dan Nepal yang memiliki beraneka macam tradisi.
Agama Hindu disebut juga sebagai "agama
tertua" di dunia yang masih bertahan hingga saat ini. Negara India adalah salah satu negara
yang memiliki penganut agama hindu terbanyak. Masuknya kebudayaan India ke Indonesia telah membawa
pengaruh terhadap perkembangan kebudayaan di Indonesia. Bangsa Indonesia yang
sebelumnya memiliki kebudayaan asli banyak mengadopsi dan mengembangkan budaya
India dalam kehidupan sehari-hari. Namun, masyarakat tidak begitu saja menerima
budaya-budaya baru tersebut. Kebudayaan yang datang dari India mengalami proses
penyesuaian dengan kebudayaan yang ada di Indonesia.
Setelah hindu berkembang di Indonesia kebudayaan
masyarakat Indonesia makin berkembang karena berinteraksi dan berakulturasi
dengan tradisi hindu.
Kebudayaan hindu membawa perubahan baru bagi struktur
masyarakat di Indonesia seperti :
1. Golongan Raja
Raja dianggap sebagai keturunan dewa di bumi, oleh karena itu setiap
perkataan dan perintahnya selalu didengar oleh rakyatnya. Sebagai penguasa,
raja berhak mendapatkan hak-hak istimewa seperti upeti , pajak, menjadi
penguasa perdagangan, dan sebagainya. Munculnya golongan raja di masyarakat
masa hindu merupakan fenomena baru bagi masyarakat di Indonesia karena
sebelumnya tidak pernah ada.
2. Golongan Bangsawan
Mereka terdiri atas kerabat kerajaan atau keturunan darah biru, termasuk
didalamnya para adipati/penguasa daerah. Di dalam masyarakat, golongan bangsawan termasuk kelompok istimewa
karna mereka juga berhak atas fasilitas dan kemudahan dibandingkan masyarakat
biasa.
3. Golongan Masyarakat
Umumnya mereka adalah masyarakat biasa yang tidak
memiliki hak-hak istimewa Golongan masyarakat ini merupakan kelompok bawah yang
banyak beban dan tanggung jawabnya. Sementara hak-hak mereka kadang-kadang
tidak diperhatikan.
4. Sistem
Kasta
Suatu hal istimewa dalam masyarakat hindu adalah
munculnya sistem kasta dalam masyarakat. Masyarakat hindu terbagi menjadi empat
tingkatan berdasarkan satus social mereka dalam masyarkat yaitu kasta Bramana,
Ksatria, Waisya, dan Sudra.
5.
Pendidikan
Perkembangan kebudayaan hindu di Indonesia memiliki peranan yang sangat
besar terhadap pendidikan di Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan dengan hal-hal
berikut :
·
Masuknya Huruf Palawa Dan Bahasa Sansekerta
Prasasti-prasasti yang berhasil ditemukan akhirnya
berhasil dipelajari dan dibaca serta diketahui isinya. Hal ini secara tidak
langsung telah memberikan nilai pendidikan kepada masyarakat Indonesia.
·
Munculnya Golongan
Brahmana Dalam Masyarakat
Brahmana adalah golongan penyiar agama agama, para
brahmana memiliki andil yang cukup besar dalam proses pendidikan di Indonesia.
Munculnya para pujangga, yang banyak jasanya dalam
pengembangan kesusastraan adalah bagian dari pendudukan.
·
Kesenian
Masuknya hindu memiliki peran yang sangat besar bagi
perkembangan kesenian di Indonesia, baik itu seni pahat, seni bangunan maupun
senin sastra. Perkembangan seni bangunan ditandai dengan berdirinya bangunan
candi, seperti candi prambanan dan Borobudur. Dua bangunan megah ini merupakan
bukti nyata kemajuan di bidang seni bangunan.
·
Teknologi
bukti-bukti kemajuan bidang teknologi masyarakat masa
hindu adalah kemahiran membuat wayang dan system irigasi.
Peninggalan-peninggalan tersebut menunjukan bahwa masyarakat masa hindu telah
memiliki kemampuan di bidang teknologi.
v KEBUDAYAAN BUDHHA
Agama Buddha atau Buddhisme adalah sebuah agama nonteistik "Buddhism". (2009). In Encyclopædia
Britannica. yang berasal dari anak benua India yang meliputi beragam tradisi, kepercayaan, dan praktik
spiritual yang sebagian besar berdasarkan pada ajaran yang dikaitkan dengan Siddhartha
Gautama, yang secara umum
dikenal sebagai Sang Buddha (berarti "yang telah sadar"). Menurut
tradisi Buddhis, Sang Buddha hidup dan mengajar di bagian timur anak benua
India dalam beberapa waktu antara abad ke-6 sampai ke-4 SEU (Sebelum Era Umum) . Agama Buddha berkembang cukup baik di
daerah Asia dan telah menjadi agama mayoritas di beberapa negara, seperti
Taiwan, Thailand, Myanmar dan lainnya. Agama Buddha kemudian juga masuk
ke Indonesia.
Agama Buddha di Indonesia memiliki sejarah panjang. Buddhisme yang
menyebar di nusantara pada awalnya adalah sebuah keyakinan intelektual, dan hanya sedikit berkaitan dengan supranatural. Namun dalam prosesnya, kebutuhan politik, dan keinginan emosional pribadi untuk
terlindung dari bahaya-bahaya di dunia oleh sosok dewa yang kuat, telah
menyebabkan modifikasi dalam agama Buddha. Dalam banyak hal, Buddhisme sangat individualistis, yaitu semua individu, baik pria maupun wanita
bertanggung jawab untuk spiritualitas mereka sendiri. Siapapun bisa bermeditasi
sendirian; candi tidak diperlukan, dan tidak ada pendeta yang diperlukan untuk bertindak sebagai
perantara. Masyarakat menyediakan pagoda dan kuil-kuil hanya untuk menginspirasi kerangka pikiran yang
tepat untuk membantu umat dalam pengabdian dan kesadaran diri mereka fitur utama dari agama Buddha di
Indonesia adalah pengakuan dari "Empat Kebenaran Mulia"
dan "Jalan Utama Berunsur Delapan".
Proses berkembangnya agama Budha juga dimulai dengan lahirnya
kerajaan-kerajaan yang bercorak Budha. Salah satu kerajaan Budha terbesar di
Indonesia adalah kerajaanSriwijaya yang merupakan masa keemasan agama Budha.
Bahkan kerajaan Sriwijaya menjadi salah satu pusat pengembangan agama Buddha di Asia Tenggara. Kebudayaan dan tradisi agama
Buddha mempengaruhi banyak aspek kehidupan di Indonesia diantaranya pada bidang
kepercayaan atau agama, bahasa, organisasi sosial
kemasyarakatan, bidang sosial, sistem pengetahuan, teknologi dan
kesenian.
v KEBUDAYAAN ISLAM
Islam di Indonesia merupakan
mayoritas terbesar ummat Muslim di dunia. Hampir seluruh masyarakat di
Indonesia menganut agama islam.
Islam dibawa ke Nusantara oleh pedagang dari Gujarat, India selama abad ke-11, meskipun Muslim telah mendatangi Nusantara sebelumnya ada akhir
abad ke-16, Islam telah melampaui jumlah penganut Hindu dan Buddhisme. Bukti sejarah penyebaran Islam di Nusantara terkeping-keping
dan umumnya tidak informatif sehingga pemahaman tentang kedatangan Islam ke
Indonesia terbatas. Banyak perdebatan di antara peneliti tentang apa kesimpulan
yang bisa ditarik tentang konversi masyarakat Indonesia. Pengaruh Islam dalam
kebudayaan Indonesia telah berlangsung sejak
beberapa abad yang lampau. Proses akulturasi antara nilai-nilai keislaman
menghasilkan karakter yang unik pada kebudayaan masyarakat muslim di Indonesia.
Keragaman suku membuat peninggalan budaya Islam di setiap daerah di Indonesia
masing-masing memiliki warna tersendiri. Agama dan
budaya Islam yang masuk ke Indonesia mempengaruhi kebudayan asli Indonesia
sehingga menimbulkan akulturasi kebudayan sehingga lahirlah corak baru kebudayan Indonesia.
Akulturasi tersebut dapat dilihat dari berbagai bidang berikut ini :
SENI ARSITEKTUR
Salah satu
kebudayaan islam yang melekat dengan sseni bangunan adalah rumah adat betawi. Pada salah satu forum tanya jawab di situs Era Muslim,
disebutkan bahwa Rumah Betawi yang
memiliki teras lebar, dan ada bale-bale untuk
tempat berkumpul, adalah salah satu ciri arsitektur peradaban Islam di
Indonesia.
Seni arsitektur
yang menjadi budaya Indonesia selanjutnya adalah Masjid
yang merupakan tempat ibadah Muslim yang dapat dijumpai diberbagai
tempat di Indonesia. Menurut data Lembaga Ta'mir Masjid Indonesia,
saat ini terdapat 125 ribu masjid yang dikelola oleh lembaga
tersebut, sedangkan jumlah secara keseluruhan berdasarkan data Departemen Agama tahun 2004, jumlah masjid di Indonesia sebanyak 643.834 buah, jumlah ini meningkat dari
data tahun 1977 yang sebanyak 392.044
buah. Diperkirakan, jumlah masjid dan mushala di Indonesia saat ini antara 600-800 ribu buah
PENIDIDKAN
Pesantren merupakan salah satu dari
sekian banyaknya sistem pendidikan Islam yang ada di Indonesia dengan ciri yang khas dan unik,
pesantren juga dianggap sebagai sistem pendididikan paling tua di Indonesia.
Selain itu, dalam pendidikan Islam di Indonesia juga dikenal adanya Madrasah
Ibtidaiyah (dasar), Madrasah
Tsanawiyah (lanjutan),
dan Madrasah Aliyah (menengah). Untuk tingkat universitas Islam di
Indonesia juga kian maju seiring dengan perkembangan zaman, hal ini dapat
dilihat dari terus beragamnya universitas Islam.
POLITIK
Seiring dengan reformasi 1998, di Indonesia jumlah partai politik Islam kian bertambah. Bila
sebelumnya hanya ada satu partai politik Islam, yakni Partai Persatuan Pembangunan akibat adanya kebijakan pemerintah yang
membatasi jumlah partai politik, pada pemilu 2004 terdapat enam partai politik
yang berasaskan Islam, yaitu Partai Persatuan Pembangunan, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Bintang Reformasi, Partai
Amanat Nasional, Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai
Bulan Bintang. Dengan
mayoritas berpenduduk Muslim, politik di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh dan peranan ummat Islam. Walau demikian, Indonesia bukanlah
negara yang berasaskan Islam, namun ada beberapa daerah yang diberikan
keistimewaan untuk menerapkan syariat Islam, seperti Aceh.
Budaya lokal yang berlandaskan
ajaran Islam
Tidak sedikit budaya dan tradisi bangsa Indonesia yang mengandung
ajaran agama islam. Diantaranya adalah :
A. Penanggalan Hijriyah
Masuknya agama Islam
ke Indonesia, secara tidak langsung membawa pengaruh pada sistem penanggalan.
Agama Islam menggunakan perputaran bulan, sedangkan kalender sebelumnya menggunakan
perputaran matahari. Perpaduan antara penanggalan Islam dengan penanggalan jawa
adalah sebagai berikut :
No
|
Nama
bulan dalam Islam
|
Nama
bulan dalam Jawa
|
1
|
Muharram
|
Sura
|
2
|
Safar
|
Sapar
|
3
|
Rabiul
awwal
|
Mulud
|
4
|
Rabiul
akhir
|
Ba’da
mulud
|
5
|
Jumadil
awal
|
Jumadil
awal
|
6
|
Jumadil
akhir
|
Jumadil
akhir
|
7
|
Rajab
|
Rajab
|
8
|
Sya’ban
|
Ruwah
|
9
|
Ramadhan
|
Pasa
|
10
|
Syawal
|
Syawal
|
11
|
Zulqaidah
|
Kapit
|
12
|
Zulhijjah
|
Besar
|
B. Mauludan
Setiap bulan Rabi’ulawwal tahun Hijriyah,
sebagian besar umat Islam Indonesia menyelenggarakan acara mauludun. Maksud dari acara tersebut adalah
untuk mengenang hari kelahiran Rasulullah SAW. Dalam acara tersebut diadakan
pembacaan sejarah hidup Nabi Muhammad SAW. Di
Aceh tradisi mauludun adalah
sebagai pengganti upeti atau pajak bagi kerajaan Turki, karena Kerajaan Aceh
memiliki hubungan diplomasi yang baik dengan Turki.
C. Grebek
Tradisi untuk mengiringi para raja atau
pembesar kerajaan. Grebek pertama kali diselenggarakan oleh keraton Yogyakarta
oleh Sultan
Hamengkubuwana ke-1. Grebek
dilaksanakan saat Sultan memiliki hajat dalem berupa menikahkan putra
mahkotanya. Selain kota Yogyakarta yang menyelenggarakan pesta grebek adalah
kota Solo,
Cirebon dan Demak.
D. Sekaten
Sekaten adalah tradisi membunyikan musik
gamelan milik keraton. Pertama kali terjadi di pulau Jawa.
Tradisi ini sebagai sarana penyebaran agama Islam yang pada mulanya dilakukan
oleh Sunan Bonang. Dahulu setiap kali Sunan
Bonang membunyikan gamelan diselingi dengan lagu-lagu yang berisi tentang agama
Islam serta setiap pergantian pukulan gamelan diselingi dengan membaca
syahadatain. Yang pada akhirnya tradisi ini disebut dengan sekaten. Maksud dari sekaten adalah syahadatain.
Acara ini juga biasanya diadakan bersamaan dengan acara grebek maulud.
E. Selikuran
Seliuran
merupakan tradisi yang
diselenggarakan setiap malam tanggal 21 Ramadhan. Tradisi tersebut masih berjalan dengan
baik di Keraton Surakarta dan Yogyakarta. Selikuran berasal dari kata selikur atau dua puluh satu. Perayaan tersebut dalam rangka
menyambut datangnya malam lailatul qadar, yang menurut ajaran Islam
lailatulqadar hadir pada 1/3 terakhir bulan ramadhan.
F. Megengan atau Dandangan
Adalah sebuah upacara untuk menyambut datangnya bulan
Ramadhan. Kegiatan utamanya adalah menabuh bedug yang ada di masjid sebagai
tanda bahwa besok hari sudah memasuki bulan Ramadhan dan semua wajib
melaksanakan puasa. Upacara tersebut masih terpelihara di daerah Kudus dan
Semarang.
v KEBUDAYAAN BARAT (MODERN)
Macam-macam
kebudayaan yang dimiliki oleh budaya barat cenderung memiliki sisi kebalikan
dari nilai-nilai budaya timur. Budaya barat lebih mementingkan pemikiran
objektif dibandingkan perasaan sehingga hasil pola fikir mereka
menghasilkan sains dan teknologi.
Nilai budaya barat lebih dipusatkan pada pikiran. Teknologi yang berkembang pada era
globalisasi ini mempengaruhi karakter sosial dan budaya masyarakat. Menurut Soerjono
Soekanto masuknya budaya asing ke Indonesia mempunyai pengaruh yang
sangat peka dan memiliki dampak positif dan negatif
Dampak Positif Kebudayaan
Barat :
Perubahan Tata Nilai dan
Sikap
Adanya modernisasi dalam zaman sekarang ini bisa dilihat
dari cara berpikir masyarakat yang irasional menjadi rasional.
Berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih
maju, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pula yang membentuk masa
modernisasi yang terus kian berkembang dan maju di waktu sekarang ini.
Tingkat Kehidupan yang
lebih Baik
Dibukanya industri atau industrialisasi berdasarkan teknologi yang sudah maju menjadikan nilai
dalam memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang
canggih, dan juga merupakan salah satu usaha mengurangi pengangguran dan
meningkatkan taraf hidup masyarakat, hal ini juga dipengaruhi tingkat ilmu
pengetahuan dan teknologi yang membantu perkembangan modernisasi.
Dampak Negatif
Kebudayaan Barat :
Pola Hidup Konsumtif
Perkembangan
teknologi industri yang sudah modern dan semakin pesat membuat penyediaan
barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik
untuk menkonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada, sesuai dengan
kebutuhan masing – masing.
Sikap Individualistik
Masyarakat
merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi
membutuhkan orang lain dalam beraktivitas. Padahal manusia diciptakan sebagai
makhluk sosial.
Gaya Hidup Kebarat-baratan
Tidak semua
budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang mulai
menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan
bebas remaja, dan lain-lain.
Apabila
dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat
mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah
antara individu dengan individu lainnya. Dengan kata lain individu yang dapat
terus mengikuti perkembangan zaman memiliki kesenjangan tersendiri terhadap
individu yang tidak dapat mengikuti suatu proses modernisasi tersebut. Hal ini
dapat menimbulkan kesenjangan sosial antara individu satu dengan lainnya, yang
bisa disangkutkan sebagai sikap individualistik.
Kriminalitas
Kriminalitas sering terjadi di kota-kota besar karena menipisnya rasa
kekeluargaan, sikap yang individualisme, adanya tingkat persaingan yang tinggi
dan pola hidup yang konsumtif.