Sabtu, 17 Desember 2016

SOSIALISASI PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL BOCIMI



Baiklah pada tugas kali ini , saya ditugaskan untuk membuat sebuah tulisan berdasarkan hasil pengamatan dilapangan mengenai pembangunan sebuah infrastruktur. Bersama kedua teman saya, kami memutuskan untuk mengambil  sebuah proyek yang terletak di daerah Ciawi, Bogor. Pengamatan dan wawancara kita lakukan pada hari Rabu, 14 Desember 2016. Proyek yang kita ambil untuk bahan pengamatan adalah pembangunan ruas jalan tol Bocimi. Jalan tol Bocimi merupakan nama ruas jalan tol yang akan menghubungkan Kabupaten Bogor, kota bogor, kabupaten Sukabumi dan kota Sukabumi. Proyek jalan tol ini diperkirakan akan memiliki panjang sebesar 53,6 km yang bemula pada daerah Bogor hingga Sukabumi.

Ketika sampai di tempat pembangunan kami bertemu dengan bapak Herman yang bertanggung jawab sebagai plant atau perencana pembangunan. Dari bapak Herman kami mendapat beberapa informasi mengenai pembangunan jalan tol tersebut.
Pembangunan jalan tol ini sudah dimulai sejak tahun 2015 dan dibagi melalui beberapa tahap. Ada 4 seksi/tahap dimana setiap seksi terbagi ke dalam beberapa paket. Pada seksi 1 terdapat 3 paket yang dipegang oleh perusahaan yang berbeda yaitu:
Ø  Paket pertama di pegang oleh perusahaan Waskita
Ø  Paket kedua dipegang oleh perusahaan Posko dan
Ø  Paket ketiga dipegang oleh perusahaan Waskita dan perusahaan Posko
Di seksi ini, pembangunan jalan tol sudah mencapai 18,7%  dan akan memiliki ruas jalan sepanjang 15,35 km yang akan berakhir di daerah cigobong(seksi 1). Seksi ini, akan dirampungkan/diselesaikan pada tahun 2017.

Sumber pendanaan jalan tol ini didapatkan dari pemerintah melalui BUMN (Badan Usaha Milik Negara) dan APBN ( Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara). Biaya operasional untuk pengelolaan infrastuktur jalan tol ini cukup besar yang berkisar antara 1 miliar sampai 10 miliar (pada seksi 1). Pada wawancara kemarin, kami mendapatkan kesempatan untuk bertanya perihal proses penyediaan lahan untuk pembangunan jalan tol tersebut. Prroses peenyediaan lahan membutuhkan waktu yang cukup lama dan memiliki proses yang cukup banyak. Dimulai dari perencanaan , pembuatan dan penyerahan surat izin penyediaan lahan yang melewati beberapa proses. Penyerahan dan persutujuan surat izin diberikan kkepada beberapa tempat seperti: kepala desa, kelurahan hingga kota dan provinsi daerah tersebut yang menjadi penyediaan lahan. Setelah penyerahan dan persetujuan surat izin, diadakan sosialisasi kepada masyarakat sekitar pemabangunan terhadap dampak lingkungan infrastruktur ruas jalan tol.

Tidak hanya informasi terkait pembangunan, kami juga mendapat banyak ilmu setelah melakukan pengamatan terhadap pembangunan tersebut. Dikesempatan kemarin kami diajak oleh bapak Herman ke beberapa titik pembangunan, salah satunya adalah tempat Batching Plant.
Batching Plant adalah sebuah alat besar yang berfungsi untuk memproduksi beton ready mix (beton siap pakai) dalam produksi yang besar. Alat ini  digunakan agar produksi beton tetap dalam kualitas yang baik, sesuai standar nilai standar slump test (pengetesan kekuatan beton) dan strengthnya(kekuatan) stabil sesuai dengan yang diharapkan. Batching Plant memiliki dua type dimana type pertama bernama type dry batching plant yaitu batching plant yang fungsinya hanya untuk menimbang saja, sedangkan pengadukan material beton dilakukan pada concrete mixer truck(truk pengaduk beton). Sedangkaan type kedua disebut type wet batching plant yang berfungsi untukk menimbang dan mengaduk material agregat kasar, agregat halus, semen, air dan admixture. Nah, type wet batching plant inilah yang digunakan untuk pembuatan beton dalam  pembangunan infrastruktur jalan tol Bocimi. Bapak Herman juga menjelaskan bahwa type wet ini, adalah tipe yang paling mutakhir/bagus  dalam pembuatan beton. Bapak herman juga menjelaskan bahwa kualitas pembangunan sebuah ruas jalan dilihat dari komponen penting yaitu beton/aspal. Terdapat perbedaan terhadap dua komponen ini, jika suatu ruas jalan dibangun menggunakan beton, anggaran biaya lebih mahal dibandingkan dengan menggunakan aspal. Tetapi, jika melihat kualitasnya betonlah yang memiliki kualitas yang lebih baik dan tahan lama dibandingkan aspal.

Inilah penuturan hasil pengamatan dan wawancara kami pada proyek pembangunan jalan tol. Dari pengamatan dan wawancara kemarin, saya menyadari bahwa ilmu tidak hanya kita temukan dibuku atau sekolah, melainkan kita bisa mendapatkannya  dimana saja asalkan kita mencarinya dengan niat yang baik. Kami sangat berterima kasih kepada bapak Herman dan para kontraktor yang berkecimpung dalam proyek tersebut karena telah memberikan waktu dan ilmunya kepada kami. Semoga pembangunan jalan tol bocomi berjalan lancar dan dapat bermanfaat bagi kita  semua. Amiin.