Karya ilmiah
PENGARUH SERAT BAJA PADA BETON
Nama : Shafarani Dwi Utami
NPM : 16316957
Kelas : 3TA05
Jurusan : Teknik Sipil
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya karya tulis ilmiah yang berjudul "Pengaruh Steel Fiber pada Beton"dapat diselesaikan sesuai waktu yang ditentukan.
Penulis menyadari bahwa penulisan karya ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, penulis bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca sebagai evaluasi yang dapat memperbaiki karya tulis penulis yang akan datang. Semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..........................................................................
DAFTAR ISI ........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................
1.1 Latar Belakang ...............................................................
1.2 Perumusan Masalah .......................................................
1.3 Tujuan dan manfaat .......................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................
BAB III PEMBAHASAN ..................................................................
3.1.Pengaruh Serat Baja Terhadap Kuat Tarik dan Regangan
3.2.Permeabilitas Beton .........................................................
BAB IV PENUTUP ...........................................................................
3.1 Kesimpulan .......................................................................
3.2 saran .................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Beton hingga saat ini masih menjadi material konstruksi yang sering digunakan dalam dunia konstruksi. Beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi aggregat dan pengikat semen. Bentuk paling umum dari beton adalah beton semen Portland, yang terdiri dari agregat mineral (biasanya kerikil dan pasir), semen dan air.
Kelebihan beton adalah dapat mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan konstruksi, tahan terhadap temperatur yang tinggi dan biaya pemeliharaan yang murah. Sedang kekurangannya adalah bentuk yang telah dibuat sulit diubah tanpa kerusakan. Pada struktur beton, jika ingin dilakukan penghancuran maka akan merugikan karena tidak dapat dipakai lagi. Beton memiliki kuat tekan yang tinggi namun kuat tarik yang lemah. Menurut perkiraan kasar, nilai kuat tariknya sekitar 9%-5% kuat tekannya.
Dalam perkembangannya banyak ditemukan beton baru hasil modifikasi, seperti beton ringan, beton semprot, beton fiber dan lain-lain.
Kelebihan beton adalah dapat mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan konstruksi, tahan terhadap temperatur yang tinggi dan biaya pemeliharaan yang murah. Sedang kekurangannya adalah bentuk yang telah dibuat sulit diubah tanpa kerusakan. Pada struktur beton, jika ingin dilakukan penghancuran maka akan merugikan karena tidak dapat dipakai lagi. Beton memiliki kuat tekan yang tinggi namun kuat tarik yang lemah. Menurut perkiraan kasar, nilai kuat tariknya sekitar 9%-5% kuat tekannya.
Dalam perkembangannya banyak ditemukan beton baru hasil modifikasi, seperti beton ringan, beton semprot, beton fiber dan lain-lain.
Beton Serat adalah beton yang cara pembuatannya ditambah serat. Jenis serat yang dapat digunakan dalam beton serat dapat berupa serat alam dan serat buatan. Beton serat digunakan pada konstruksi yang harus mempunyai permukaan
luas di mana temperatur, oksidasi dan penguapan mempunyai pengaruh besar
terhadap besarnya susut muai, seperti landasan pacu di bandar udara,
plat atap, jalan, dan lain-lain.
1.2. Perumusan Masalah
Permasalahan yang timbul adalah adakah pengaruh penggunaan serat baja terhadap beton dan manfaat penggunaan serat baja terhadap nilai kuat tekan beton.
1.3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui manfaat penggunaan serat baja pada beton serta pengaruhnya terhadap nilai kuat tekan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Beton adalah bahan yang diperoleh dengan mencampurkan agregat halus, agregat kasar, semen, dan air (PBBI 1971 N.I ).
Kekuatan tekan merupakan salah satu kinerja utama beton. Kekuatan tekan pada beton adalah kemampuan beton untuk menerima gaya tekan per satuan luas (Teknologi Beton. Ir. Tri Mulyono, MT, 2004)
Serat Baja (Steel Fiber) didefinisikan sebagai bagian kecil yang rata atau bergelombang baja dingin, potongan baja, leburan ekstrak serat baja yang sangat kecil tersebar merata dalam campuran beton segar (ASTM - A820)
Berdasarkan ASTM - A820 terdapat empat tipe umum serat baja yang digunakan sebagai material, yaitu tipe 1 kawat dingin, tipe 2 potongan tipis, tipe 3 lebur ekstrak, dan tipe 4 serat jenis laainnya.
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pengaruh Serat Baja Terhadap Kuat Tarik dan Regangan
Serat Baja pada umumnya terbuat dari kawat yang terbuat dari pemanasan rendah (cold drawn wire) dengan diameter sekitar 50 sampai 250 dan pajang 30 sampai 50 mm. Jumlah atau konsentrasi dari serat baja yang akan ditambahkan pada adukan beton sangat tergantung pada ratio dari diameter dan panjangnya. Pada gambar 1terlihat dengan jelas bahwa dengan bertambahnya jumlah/konsentrasi dari serat baja (steel fiber) maka berpengaruh terhadap peningkatan kuat tarik (tensile strength), dan regangan (strain) betonnya. Demikian pula dengan semakin tinggi ratio I/d maka terjadi peningkatan terhadap kuat tarik beton.
Gambar 1. Regangan steel fiber concrete ( Twintec, 2002)
3.2. Permeabilitas Beton
Beton akan memiliki kuat tekan tinggi jika terbentuk dari bahan-bahan yang berkualitas baik dam membentuk suatu massa yang kuat dan kokoh serta pori-pori yang terbentuk mungkin. Struktur bangunan yang terbuat dari beton akan sangat mempertimbangkan keliatan (durability) yang layak sehingga mampu bertahan terhadap jangka waktu yang layak. Schrer (1987) menyatakan bahwa parameter yang paling penting dan berpengaruh terhadap porositas umur, mineralogy (kandungan butiran kuarsa) dan sortasi.
Keliatan beton dapat ditentukan dari seberapa mudahnya beton tersebut dapat diintrusi oleh cairan atau gas kedalam beton yang telah mengeras. pergerakan cairan dan gas tersebut dapat terjadi karena aliran, difussi dan absorpsi. Adapun nilai keliatan beton tersebut dapat terlihat dari permeabilitas beton yang telah keras (Technical Report ATC, 2002). Dengan demikian keliatan beton dapat tercermin dari nilai koefisien permeability dari beton tersebut.
Keliatan beton dapat ditentukan dari seberapa mudahnya beton tersebut dapat diintrusi oleh cairan atau gas kedalam beton yang telah mengeras. pergerakan cairan dan gas tersebut dapat terjadi karena aliran, difussi dan absorpsi. Adapun nilai keliatan beton tersebut dapat terlihat dari permeabilitas beton yang telah keras (Technical Report ATC, 2002). Dengan demikian keliatan beton dapat tercermin dari nilai koefisien permeability dari beton tersebut.
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kadar serat yang digunakan dalam campuran beton maka semakin kecil (turun) tingkat kemudahan pengerjaannya. Penambahan serat sampai batas optimum umumnya meningkatkan kuat tarik
dan kuat lentur, tetapi menurunkan kekuatan tekan. Jenis serat tertentu
meningkatkan kinerja beton seperti serat baja dan serat tembaga
4.2 Saran
1. Perlu adanya penelitian lebih lanjut terhadap serat baja dengan berbagai tipe, bentuk permukaan, panjang serat dan presentase jumlah serat yang ditambahkan terhadap volume semen lainnya.
2. Perlu diadakannya pengawasan yang seksama terhadap workability beton agar dihasilkan beton yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/ASUS/Downloads/sipil-emilia.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar